Mina adalah salah satu lokasi yang memainkan peran penting dalam ibadah haji. Terletak sekitar 5 kilometer di sebelah timur Mekah, Mina dikenal sebagai tempat melontar jumrah dan lokasi penyembelihan hewan kurban. Selain itu, Mina juga menjadi lokasi bermalam (mabit) bagi jemaah haji pada hari-hari Tasyrik. Artikel ini akan mengupas sejarah, peran, dan kegiatan utama di Mina.
Mina memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan perjalanan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya. Tempat ini diyakini sebagai lokasi di mana Nabi Ibrahim menghadapi godaan setan ketika akan melaksanakan perintah Allah untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS. Godaan setan tersebut dilawan oleh Nabi Ibrahim dengan melemparkan batu, yang kemudian menjadi dasar ritual melontar jumrah.
Dalam bahasa Arab, Mina memiliki arti "mengalir" atau "menumpahkan," yang merujuk pada darah hewan kurban yang disembelih di tempat ini pada Hari Raya Idul Adha.
Mina terletak di lembah sempit yang memanjang di antara dua barisan pegunungan. Selama musim haji, tempat ini dipenuhi dengan tenda-tenda putih yang disediakan untuk jemaah sebagai tempat bermalam. Tenda-tenda ini dilengkapi dengan pendingin udara untuk memastikan kenyamanan jemaah, mengingat suhu di Mina sering kali sangat panas.
Selain itu, Mina juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti:
1. Bermalam di Mina (Mabit)
Setelah melaksanakan wukuf di Arafah dan menginap di Muzdalifah, jemaah haji bergerak menuju Mina untuk bermalam pada malam 10 Dzulhijjah. Bermalam di Mina merupakan salah satu sunnah dalam ibadah haji yang menunjukkan kesederhanaan dan ketaatan kepada Allah.
2. Melontar Jumrah
Melontar jumrah adalah salah satu rangkaian ritual haji yang dilakukan di Mina. Aktivitas ini dilakukan selama tiga hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) dengan melemparkan batu-batu kecil ke tiga tiang besar yang melambangkan setan.
3. Penyembelihan Hewan Kurban
Pada Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah), jemaah di Mina melaksanakan ibadah qurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Penyembelihan ini mengingatkan umat Islam pada ketaatan Nabi Ibrahim AS kepada perintah Allah.
`1. Melontar Jumrah
Jemaah mengumpulkan batu di Muzdalifah untuk melontar jumrah di Mina. Ritual ini dilakukan dengan penuh hikmah sebagai simbol perlawanan terhadap godaan setan.
2. Ibadah dan Dzikir
Selama di Mina, jemaah dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, doa, dan membaca Al-Qur'an. Mina menjadi tempat untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT.
3. Bermalam (Mabit)
Jemaah bermalam di Mina hingga malam hari Tasyrik untuk melanjutkan rangkaian ibadah haji.
1. Persiapkan Fisik dan Mental
Ritual di Mina membutuhkan stamina yang baik karena melibatkan perjalanan, ibadah, dan aktivitas fisik seperti melontar jumrah.
2. Gunakan Waktu dengan Efisien
Atur waktu dengan baik untuk beristirahat, melontar jumrah, dan memperbanyak ibadah.
3. Perhatikan Protokol Keselamatan
Mina sering kali sangat padat dengan jutaan jemaah. Ikuti arahan petugas dan hindari desak-desakan yang dapat membahayakan.
4. Bawa Perlengkapan Esensial
Perlengkapan seperti air minum, alas tidur, dan sandal yang nyaman sangat penting untuk kenyamanan selama di Mina.
Mina adalah tempat di mana nilai ketaatan, pengorbanan, dan kebersamaan tercermin dalam setiap langkah jemaah. tradisi di Mina mengingatkan umat Islam akan pentingnya melawan godaan dan terus meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT.
Mina adalah bagian integral dari prosesi haji yang sarat dengan nilai sejarah dan hikmah. Setiap aktivitas di Mina, mulai dari bermalam hingga melontar jumrah, memiliki makna mendalam yang mengajarkan ketaatan, kesabaran, dan keteguhan iman. Dengan memahami sejarah dan peran Mina, jemaah dapat lebih menghayati setiap momen dalam perjalanan haji mereka.
Semoga ibadah di Mina menjadi jalan menuju haji yang mabrur dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Larangan Barang Bawaan Saat Perjalanan Haji dan Umrah nomor 1 paling sering dibawa!! Portal KBIHU Indonesia
6 Perlengkapan yang Harus Dibawa Saat Berangkat Haji no 4 wajib dibawa!! Portal KBIHU Indonesia
Panduan Mengatasi Overthinking dan Rasa Takut Sebelum Berangkat Haji atau Umrah Portal KBIHU Indonesia
Jabal Tsur: Gunung Bersejarah dalam Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW Portal KBIHU Indonesia
Jabal Uhud: Saksi Bisu Perang Besar dalam Sejarah Islam Portal KBIHU Indonesia
Sejarah Pembangunan Ka'bah dan Masjidil Haram Portal KBIHU Indonesia
Panduan Beradaptasi dengan Cuaca di Tanah Suci Portal KBIHU Indonesia
Bagaimana Sumur Zamzam Tetap Mengalir Selama Ribuan Tahun? Portal KBIHU Indonesia
Mengenal Jenis-jenis Kurban di Tanah Suci Portal KBIHU Indonesia
Muharram, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab: Bulan-Bulan Haram dalam Islam Portal KBIHU Indonesia
Masjid Quba: Masjid Pertama dalam Sejarah Islam yang Penuh Keistimewaan Portal KBIHU Indonesia
Lorem Ipsum Portal KBIHU Indonesia
panduan Praktis Mengelola Keuangan untuk Haji dan Umrah Portal KBIHU Indonesia
Fasilitas di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang Harus Diketahui Portal KBIHU Indonesia
Sejarah dan Keutamaan Muzdalifah dalam Ibadah Haji Portal KBIHU Indonesia