Muharram, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab: Bulan-Bulan Haram dalam Islam

  • Portal KBIHU Indonesia
  • Noval Raihan
  • 13
...

Dalam kalender Hijriah, ada empat bulan yang dikenal sebagai bulan haram. Bulan-bulan ini adalah Muharram, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab.

Penetapan bulan haram ini berdasarkan firman Allah SWT:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu dalam bulan yang empat itu.”

(QS. At-Taubah: 36)

Keempat bulan ini memiliki keistimewaan, di antaranya segala amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya, sedangkan dosa-dosa juga lebih besar balasannya. Berikut ini penjelasan tentang masing-masing bulan haram:

1. Muharram

Bulan Pertama dalam Kalender Hijriah

Muharram adalah bulan pembuka tahun baru Hijriah. Kata "Muharram" berarti yang diharamkan, menandakan kemuliaan dan kehormatannya. Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal shalih, termasuk puasa sunah, terutama pada Hari Asyura (10 Muharram).

Rasulullah SAW bersabda:

"Puasa di hari Asyura dapat menghapuskan dosa-dosa setahun sebelumnya."

(HR. Muslim)

Selain itu, Muharram juga mengingatkan umat Islam pada peristiwa-peristiwa penting, seperti penyelamatan Nabi Musa AS dari Firaun.

2. Dzulqa’dah

Bulan Persiapan untuk Ibadah Haji

Dzulqa’dah adalah bulan ke-11 dalam kalender Hijriah. Bulan ini merupakan salah satu dari tiga bulan berturut-turut yang termasuk bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram).

Pada zaman Jahiliyah, bulan Dzulqa’dah dihormati karena menjadi waktu istirahat dan gencatan senjata sebelum ibadah haji. Dalam Islam, bulan ini dimuliakan sebagai bulan untuk mempersiapkan perjalanan spiritual menuju Tanah Suci bagi jemaah haji.

3. Dzulhijjah

Bulan Ibadah Haji dan Idul Adha

Dzulhijjah adalah bulan terakhir dalam kalender Hijriah dan salah satu bulan paling istimewa dalam Islam. Sepuluh hari pertama bulan ini memiliki keutamaan yang luar biasa.

Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada hari-hari yang lebih dicintai Allah untuk beramal shalih daripada sepuluh hari pertama Dzulhijjah."

(HR. Bukhari)

Pada bulan ini, ibadah haji dilaksanakan dengan puncaknya pada tanggal 9 Dzulhijjah (Hari Arafah) dan 10 Dzulhijjah (Idul Adha). Umat Islam yang tidak menunaikan haji juga dianjurkan untuk berpuasa pada Hari Arafah.

4. Rajab

Bulan Penuh Persiapan untuk Ramadan

Rajab adalah bulan ketujuh dalam kalender Hijriah. Bulan ini menjadi momentum untuk mulai mempersiapkan diri menyambut Ramadan. Banyak umat Islam meningkatkan ibadah mereka pada bulan ini, termasuk memperbanyak istighfar, puasa sunah, dan amal kebajikan.

Meskipun puasa di bulan Rajab tidak memiliki dalil khusus, para ulama menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak amal saleh sebagai bentuk penghormatan terhadap bulan haram ini.

Keutamaan Bulan-Bulan Haram

Keempat bulan ini disebut "haram" bukan hanya karena kehormatannya, tetapi juga karena umat Islam dianjurkan untuk menjauhi dosa dan meningkatkan amal kebaikan. Dalam bulan-bulan haram:

1. Segala Amal Kebaikan Dilipatgandakan: Amal ibadah yang dilakukan pada bulan-bulan ini memiliki nilai yang lebih besar.

    2. Dilarang Melakukan Kezaliman: Umat Islam diperintahkan untuk menjaga diri dari perbuatan zalim, baik kepada diri sendiri maupun orang lain.

    3. Momentum Mendekatkan Diri kepada Allah SWT: Bulan-bulan ini menjadi kesempatan untuk memperbanyak taubat, dzikir, dan ibadah lainnya.

    Kesimpulan

    Muharram, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab adalah bulan-bulan haram yang penuh dengan keutamaan. Keempatnya mengajarkan umat Islam untuk memperbanyak amal shalih, menjaga kehormatan diri, dan menjauhi segala bentuk dosa. Dengan memahami makna dan keistimewaan bulan-bulan ini, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadah dan meraih ridha Allah SWT.

    Artikel Lainnya