Sejarah Batu Jumrah dan Peranannya dalam Ibadah Haji

  • Portal KBIHU Indonesia
  • Noval Raihan
  • 12
...

Batu Jumrah memiliki tempat istimewa dalam pelaksanaan ibadah haji. Melontar jumrah adalah salah satu rukun wajib dalam ibadah haji yang dilakukan di Mina, khususnya selama hari-hari tasyrik. Praktik ini memiliki makna sejarah dan spiritual yang mendalam bagi umat Islam. Berikut adalah penjelasan tentang asal-usul, makna, dan peran Batu Jumrah dalam ibadah haji.

Asal-Usul Batu Jumrah

Ritual melontar jumrah merujuk pada kisah Nabi Ibrahim AS yang diuji keimanannya oleh Allah SWT. Dalam perjalanan untuk melaksanakan perintah Allah, yaitu menyembelih putranya, Ismail AS, setan mencoba menggoda Nabi Ibrahim di tiga lokasi yang berbeda. Nabi Ibrahim dengan tegas menolak godaan tersebut dan melempari setan dengan batu. Ketiga lokasi inilah yang kini menjadi tempat pelaksanaan melontar jumrah:

1. Jumrah Ula (jumrah pertama)

2. Jumrah Wusta (jumrah tengah)

3. Jumrah Aqabah (jumrah terakhir dan terbesar)

Makna dan Simbolisme

Melontar jumrah adalah simbol perlawanan terhadap godaan setan dan komitmen untuk tetap berada di jalan yang benar. Ritual ini mengingatkan umat Islam tentang pentingnya menyingkirkan godaan duniawi dan mempertahankan iman. Setiap lontaran batu mencerminkan tekad seorang hamba dalam menolak kejahatan.

Proses Melontar Jumrah

Melontar jumrah dilakukan setelah jamaah haji menyelesaikan wukuf di Arafah dan mabit (bermalam) di Muzdalifah. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaannya:

1. Jamaah mengambil kerikil di Muzdalifah untuk digunakan dalam melontar.

2. Kerikil yang digunakan harus kecil, seukuran biji kacang, sebagai tanda kepatuhan terhadap sunnah Nabi Muhammad SAW.

3. Melontar dilakukan dengan tujuh kali lemparan di setiap jumrah, dimulai dari Jumrah Aqabah pada 10 Dzulhijjah, dilanjutkan dengan Jumrah Ula, Wusta, dan Aqabah pada hari-hari tasyrik.

Fasilitas dan Keamanan di Jamarat

Di masa modern, fasilitas di lokasi Jamarat telah ditingkatkan secara signifikan untuk mengakomodasi jumlah jamaah yang sangat besar. Jembatan Jamarat dibangun untuk mempermudah akses dan menghindari kepadatan. Petugas keamanan dan layanan kesehatan juga tersedia untuk memastikan keselamatan jamaah.

Pesan Moral dari Melontar Jumrah
  • Melontar jumrah adalah lebih dari sekadar melempar batu. Ritual ini mengajarkan umat Islam untuk:
  • Mengendalikan hawa nafsu
  • Menguatkan iman dalam menghadapi godaan
  • Meneladani keteguhan Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah
Kesimpulan

Sejarah Batu Jumrah menunjukkan betapa pentingnya keteguhan iman dalam menjalankan perintah Allah SWT. Melalui ritual ini, jamaah haji mendapatkan kesempatan untuk merenungkan makna ketaatan dan perjuangan melawan kejahatan. Dengan memahami sejarah dan peranan Batu Jumrah, ibadah haji menjadi lebih bermakna dan khusyuk.

Artikel Lainnya