Haji dan umrah adalah ibadah suci yang memiliki tata cara khusus yang harus dipatuhi. Dalam pelaksanaannya, terdapat larangan-larangan tertentu yang, jika dilanggar, dapat membatalkan ibadah tersebut. Artikel ini akan membahas larangan yang membatalkan haji dan umrah, hukum yang berlaku, serta konsekuensi yang harus ditanggung oleh jemaah.
Larangan yang Membatalkan Haji
1, Ada lima rukun haji yang harus dilakukan untuk keabsahan ibadah, yaitu:
Jika salah satu rukun ini tidak dilakukan, maka ibadah haji dianggap batal.
2. Berhubungan Suami Istri Setelah Ihram
Melakukan hubungan suami istri atau tindakan yang mendekati hal tersebut, seperti bersentuhan dengan nafsu birahi, adalah larangan besar selama ihram. Jika dilakukan sebelum tahallul awal (setelah melontar jumrah dan mencukur rambut), maka hajinya batal.
3. Meninggalkan Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah adalah rukun yang paling utama dalam ibadah haji. Jika seorang jemaah tidak hadir di Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah, maka hajinya tidak sah.
4. Melakukan Thawaf Ifadah di Luar Masjidil Haram
Thawaf ifadah wajib dilakukan di sekitar Ka’bah. Melakukan thawaf di luar Masjidil Haram atau tidak menyelesaikan jumlah putaran (7 kali) dapat membatalkan haji.
1. Tidak Melaksanakan Rukun Umrah
Umrah memiliki rukun yang harus dipenuhi, yaitu:
Jika salah satu rukun ini tidak dilakukan, maka umrah tidak sah.
2. Berhubungan Suami Istri Setelah Ihram
Sama seperti haji, melakukan hubungan suami istri selama ihram hingga tahallul akan membatalkan ibadah umrah.
3. Mengubah Niat Ihram
Ihram adalah awal dari pelaksanaan umrah. Jika jemaah sengaja membatalkan niat ihram tanpa alasan syar’i sebelum menyelesaikan umrah, maka ibadahnya dianggap batal.
Selain larangan yang membatalkan, ada juga larangan yang meskipun tidak membatalkan, tetap berdosa jika dilakukan, seperti:
Melanggar larangan ini mengharuskan jemaah membayar dam (denda), tetapi ibadahnya tetap sah jika rukun dan wajibnya telah terpenuhi.
1. Haji Batal
Jika hajinya batal karena pelanggaran seperti hubungan suami istri, jemaah tetap diwajibkan menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah hingga akhir, tetapi hajinya tidak sah. Jemaah juga harus mengulanginya di tahun berikutnya jika masih mampu.
2. Umrah Batal
Sama seperti haji, umrah yang batal tetap harus diselesaikan rangkaian ibadahnya. Namun, ibadah tersebut tidak dianggap sah, dan harus diulang di lain waktu jika mampu.
3. Kewajiban Membayar Dam
Pelanggaran larangan ihram yang tidak membatalkan ibadah mewajibkan jemaah untuk membayar dam berupa:
1. Memahami Tata Cara Haji dan Umrah
Sebelum berangkat, pastikan jemaah mengikuti manasik haji untuk memahami larangan, rukun, dan wajib ibadah.
2. Menjaga Niat dan Kesadaran
Selama di Tanah Suci, fokuskan diri pada ibadah dan jauhi hal-hal yang dapat menggoda untuk melanggar aturan ihram.
3. Meminta Bimbingan Pembimbing Ibadah
Jika ada kebingungan atau situasi darurat, segera berkonsultasi dengan pembimbing ibadah agar langkah yang diambil tidak melanggar aturan syar’i.
Haji dan umrah adalah ibadah mulia yang membutuhkan kepatuhan pada aturan syariat. Pelanggaran larangan tertentu dapat membatalkan ibadah, sementara pelanggaran lainnya dapat dikenakan denda. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang tata cara pelaksanaan, larangan, dan konsekuensinya sangat penting bagi setiap jemaah. Dengan persiapan dan niat yang benar, insya Allah ibadah haji dan umrah dapat berjalan lancar dan diterima oleh Allah SWT.
Larangan Barang Bawaan Saat Perjalanan Haji dan Umrah nomor 1 paling sering dibawa!! Portal KBIHU Indonesia
Sejarah dan Peran Penting Mina dalam Prosesi Haji Portal KBIHU Indonesia
6 Perlengkapan yang Harus Dibawa Saat Berangkat Haji no 4 wajib dibawa!! Portal KBIHU Indonesia
Panduan Mengatasi Overthinking dan Rasa Takut Sebelum Berangkat Haji atau Umrah Portal KBIHU Indonesia
Jabal Tsur: Gunung Bersejarah dalam Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW Portal KBIHU Indonesia
Jabal Uhud: Saksi Bisu Perang Besar dalam Sejarah Islam Portal KBIHU Indonesia
Sejarah Pembangunan Ka'bah dan Masjidil Haram Portal KBIHU Indonesia
Panduan Beradaptasi dengan Cuaca di Tanah Suci Portal KBIHU Indonesia
Bagaimana Sumur Zamzam Tetap Mengalir Selama Ribuan Tahun? Portal KBIHU Indonesia
Mengenal Jenis-jenis Kurban di Tanah Suci Portal KBIHU Indonesia
Muharram, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab: Bulan-Bulan Haram dalam Islam Portal KBIHU Indonesia
Masjid Quba: Masjid Pertama dalam Sejarah Islam yang Penuh Keistimewaan Portal KBIHU Indonesia
Lorem Ipsum Portal KBIHU Indonesia
panduan Praktis Mengelola Keuangan untuk Haji dan Umrah Portal KBIHU Indonesia
Fasilitas di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang Harus Diketahui Portal KBIHU Indonesia