Kisah dan Makna di Balik Sai Antara Bukit Safa dan Marwah

  • Portal KBIHU Indonesia
  • Noval Raihan
  • 18
...

Sai antara Bukit Safa dan Marwah adalah salah satu rukun dalam ibadah haji dan umrah yang memiliki makna mendalam. Sai, yang dilakukan dengan berjalan atau berlari kecil di antara dua bukit tersebut, bukan sekadar ritual fisik, tetapi juga simbol ketaatan, keikhlasan, dan perjuangan. Kisah di balik Sai mengandung pelajaran berharga yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari

Kisah Asal-Usul Sai

Kisah Sai berawal dari peristiwa yang dialami oleh Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, dan putra mereka, Nabi Ismail AS. Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk membawa Siti Hajar dan bayi Ismail ke padang pasir yang tandus di Makkah, yang saat itu belum berpenghuni. Nabi Ibrahim AS, dengan penuh ketaatan kepada Allah, meninggalkan mereka dengan hanya sedikit perbekalan.

Setelah beberapa waktu, persediaan air habis. Siti Hajar yang cemas berusaha mencari air demi menyelamatkan bayinya yang menangis kehausan. Dengan penuh keikhlasan dan harapan kepada Allah, Siti Hajar berlari bolak-balik antara dua bukit, Safa dan Marwah, sebanyak tujuh kali. Usahanya yang gigih ini membuahkan hasil ketika, atas izin Allah, air zamzam memancar dari bawah kaki Nabi Ismail.

Makna di Balik Sai

1. Keteguhan dan Tawakal kepada Allah

Sai menggambarkan keteguhan hati Siti Hajar yang tidak menyerah meski berada dalam kondisi sulit. Ia berusaha sekuat tenaga sambil tetap berharap dan berdoa kepada Allah. Hal ini mengajarkan umat Islam pentingnya berusaha (ikhtiar) dan bertawakal kepada Allah dalam setiap situasi.

2. Simbol Perjuangan

Berlari kecil antara Safa dan Marwah merepresentasikan perjuangan hidup. Hidup sering kali penuh ujian dan tantangan, tetapi dengan usaha yang sungguh-sungguh serta keyakinan kepada Allah, pertolongan-Nya pasti akan datang.

3. Kepatuhan terhadap Perintah Allah

Kisah ini mengingatkan umat Islam akan pentingnya ketaatan terhadap perintah Allah, meskipun terkadang logika manusia sulit memahami hikmahnya. Keikhlasan Siti Hajar dalam menjalankan perintah Allah berujung pada kemuliaan dan berkah yang tak ternilai.

4. Kesabaran dalam Ujian

Sai juga mengajarkan tentang kesabaran dalam menghadapi cobaan. Ketika usaha telah dilakukan, kita diajarkan untuk bersabar menunggu hasil dari ketetapan Allah.

Sai dalam Ibadah Umrah dan Haji

Dalam pelaksanaan haji maupun umrah, Sai dilakukan setelah Tawaf di Ka'bah. Jemaah berjalan bolak-balik sebanyak tujuh kali antara Bukit Safa dan Marwah. Rute ini dimulai dari Bukit Safa dan berakhir di Bukit Marwah. Meski perjalanan ini secara fisik cukup melelahkan, umat Islam menjalankannya dengan penuh keikhlasan dan keyakinan akan pahala serta hikmah di baliknya.

Pelajaran dari Sai

1. Kesadaran bahwa Allah Maha Mengetahui Segala Kebutuhan Hambanya

Kisah air zamzam yang muncul di tengah keputusasaan menunjukkan bahwa Allah selalu memberikan solusi dan pertolongan yang terbaik pada waktu yang tepat.

2. Tidak Ada Usaha yang Sia-sia

Usaha yang sungguh-sungguh pasti akan membuahkan hasil, meskipun jalannya terasa panjang dan berat. Seperti usaha Siti Hajar yang akhirnya membuahkan berkah berupa air zamzam yang tak pernah kering hingga kini.

3. Pentingnya Berjuang Demi Kebaikan

Sai mengajarkan bahwa hidup memerlukan perjuangan. Keberhasilan dan keberkahan tidak datang begitu saja tanpa usaha dan doa.

Kesimpulan

Sai antara Bukit Safa dan Marwah bukan hanya sekadar ritual fisik dalam ibadah haji atau umrah, melainkan sebuah perjalanan penuh makna yang sarat dengan pelajaran hidup. Kisah perjuangan Siti Hajar menjadi pengingat bagi umat Islam bahwa dalam setiap kesulitan selalu ada kemudahan. Sai mengajarkan kita untuk selalu berusaha, bertawakal, dan bersabar dalam menjalani ujian kehidupan.

Dengan memahami makna di balik Sai, setiap langkah yang dilakukan di antara Safa dan Marwah menjadi lebih khusyuk dan penuh kesadaran akan keagungan Allah SWT.

Artikel Lainnya