Sai antara Bukit Safa dan Marwah adalah salah satu rukun dalam ibadah haji dan umrah yang memiliki makna mendalam. Sai, yang dilakukan dengan berjalan atau berlari kecil di antara dua bukit tersebut, bukan sekadar ritual fisik, tetapi juga simbol ketaatan, keikhlasan, dan perjuangan. Kisah di balik Sai mengandung pelajaran berharga yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari
Kisah Asal-Usul Sai
Kisah Sai berawal dari peristiwa yang dialami oleh Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, dan putra mereka, Nabi Ismail AS. Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk membawa Siti Hajar dan bayi Ismail ke padang pasir yang tandus di Makkah, yang saat itu belum berpenghuni. Nabi Ibrahim AS, dengan penuh ketaatan kepada Allah, meninggalkan mereka dengan hanya sedikit perbekalan.
Setelah beberapa waktu, persediaan air habis. Siti Hajar yang cemas berusaha mencari air demi menyelamatkan bayinya yang menangis kehausan. Dengan penuh keikhlasan dan harapan kepada Allah, Siti Hajar berlari bolak-balik antara dua bukit, Safa dan Marwah, sebanyak tujuh kali. Usahanya yang gigih ini membuahkan hasil ketika, atas izin Allah, air zamzam memancar dari bawah kaki Nabi Ismail.
1. Keteguhan dan Tawakal kepada Allah
Sai menggambarkan keteguhan hati Siti Hajar yang tidak menyerah meski berada dalam kondisi sulit. Ia berusaha sekuat tenaga sambil tetap berharap dan berdoa kepada Allah. Hal ini mengajarkan umat Islam pentingnya berusaha (ikhtiar) dan bertawakal kepada Allah dalam setiap situasi.
2. Simbol Perjuangan
Berlari kecil antara Safa dan Marwah merepresentasikan perjuangan hidup. Hidup sering kali penuh ujian dan tantangan, tetapi dengan usaha yang sungguh-sungguh serta keyakinan kepada Allah, pertolongan-Nya pasti akan datang.
3. Kepatuhan terhadap Perintah Allah
Kisah ini mengingatkan umat Islam akan pentingnya ketaatan terhadap perintah Allah, meskipun terkadang logika manusia sulit memahami hikmahnya. Keikhlasan Siti Hajar dalam menjalankan perintah Allah berujung pada kemuliaan dan berkah yang tak ternilai.
4. Kesabaran dalam Ujian
Sai juga mengajarkan tentang kesabaran dalam menghadapi cobaan. Ketika usaha telah dilakukan, kita diajarkan untuk bersabar menunggu hasil dari ketetapan Allah.
Dalam pelaksanaan haji maupun umrah, Sai dilakukan setelah Tawaf di Ka'bah. Jemaah berjalan bolak-balik sebanyak tujuh kali antara Bukit Safa dan Marwah. Rute ini dimulai dari Bukit Safa dan berakhir di Bukit Marwah. Meski perjalanan ini secara fisik cukup melelahkan, umat Islam menjalankannya dengan penuh keikhlasan dan keyakinan akan pahala serta hikmah di baliknya.
1. Kesadaran bahwa Allah Maha Mengetahui Segala Kebutuhan Hambanya
Kisah air zamzam yang muncul di tengah keputusasaan menunjukkan bahwa Allah selalu memberikan solusi dan pertolongan yang terbaik pada waktu yang tepat.
2. Tidak Ada Usaha yang Sia-sia
Usaha yang sungguh-sungguh pasti akan membuahkan hasil, meskipun jalannya terasa panjang dan berat. Seperti usaha Siti Hajar yang akhirnya membuahkan berkah berupa air zamzam yang tak pernah kering hingga kini.
3. Pentingnya Berjuang Demi Kebaikan
Sai mengajarkan bahwa hidup memerlukan perjuangan. Keberhasilan dan keberkahan tidak datang begitu saja tanpa usaha dan doa.
Sai antara Bukit Safa dan Marwah bukan hanya sekadar ritual fisik dalam ibadah haji atau umrah, melainkan sebuah perjalanan penuh makna yang sarat dengan pelajaran hidup. Kisah perjuangan Siti Hajar menjadi pengingat bagi umat Islam bahwa dalam setiap kesulitan selalu ada kemudahan. Sai mengajarkan kita untuk selalu berusaha, bertawakal, dan bersabar dalam menjalani ujian kehidupan.
Dengan memahami makna di balik Sai, setiap langkah yang dilakukan di antara Safa dan Marwah menjadi lebih khusyuk dan penuh kesadaran akan keagungan Allah SWT.
Larangan Barang Bawaan Saat Perjalanan Haji dan Umrah nomor 1 paling sering dibawa!! Portal KBIHU Indonesia
Sejarah dan Peran Penting Mina dalam Prosesi Haji Portal KBIHU Indonesia
6 Perlengkapan yang Harus Dibawa Saat Berangkat Haji no 4 wajib dibawa!! Portal KBIHU Indonesia
Panduan Mengatasi Overthinking dan Rasa Takut Sebelum Berangkat Haji atau Umrah Portal KBIHU Indonesia
Jabal Tsur: Gunung Bersejarah dalam Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW Portal KBIHU Indonesia
Jabal Uhud: Saksi Bisu Perang Besar dalam Sejarah Islam Portal KBIHU Indonesia
Sejarah Pembangunan Ka'bah dan Masjidil Haram Portal KBIHU Indonesia
Panduan Beradaptasi dengan Cuaca di Tanah Suci Portal KBIHU Indonesia
Bagaimana Sumur Zamzam Tetap Mengalir Selama Ribuan Tahun? Portal KBIHU Indonesia
Mengenal Jenis-jenis Kurban di Tanah Suci Portal KBIHU Indonesia
Muharram, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab: Bulan-Bulan Haram dalam Islam Portal KBIHU Indonesia
Masjid Quba: Masjid Pertama dalam Sejarah Islam yang Penuh Keistimewaan Portal KBIHU Indonesia
Lorem Ipsum Portal KBIHU Indonesia
panduan Praktis Mengelola Keuangan untuk Haji dan Umrah Portal KBIHU Indonesia
Fasilitas di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang Harus Diketahui Portal KBIHU Indonesia