Jejak Sejarah Masjid Nabawi: Dari Awal Hingga Era Modern

  • Portal KBIHU Indonesia
  • Noval Raihan
  • 28
...

Masjid Nabawi, yang terletak di Madinah, Arab Saudi, adalah salah satu masjid paling suci dalam Islam setelah Masjidil Haram di Makkah. Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat perkembangan peradaban Islam sejak masa Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah sejarah lengkap Masjid Nabawi, mulai dari pendiriannya hingga perkembangannya saat ini.

Awal Pendirian Masjid Nabawi

Masjid Nabawi didirikan pada tahun 622 M (1 Hijriyah) oleh Nabi Muhammad SAW segera setelah hijrahnya dari Makkah ke Madinah. Saat itu, tanah tempat masjid ini berdiri adalah milik dua anak yatim bernama Sahl dan Suhail. Nabi Muhammad SAW membeli tanah tersebut dan memulai pembangunan masjid bersama para sahabatnya.

Struktur Awal Masjid Nabawi

Awalnya, Masjid Nabawi dibangun dengan desain yang sederhana:

  • Ukuran awal: Sekitar 30 x 35 meter.
  • Material: Dindingnya terbuat dari bata tanah liat, tiangnya dari batang kurma, dan atapnya dari pelepah kurma.
  • Lantai: Lantainya berlapis pasir.
  • Fasilitas: Terdapat area terbuka di tengah untuk pencahayaan alami dan sebuah mimbar sederhana untuk tempat Nabi berkhutbah.

Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai tempat musyawarah, pendidikan, dan pusat administrasi pemerintahan Islam.

Pengembangan di Masa Khulafaur Rasyidin

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat pada tahun 632 M, Masjid Nabawi mengalami beberapa kali perluasan dan renovasi. Beberapa di antaranya dilakukan oleh para khalifah:

  • Abu Bakar Ash-Shiddiq (632-634 M): Tidak melakukan perluasan besar karena masa pemerintahannya singkat.
  • Umar bin Khattab (634-644 M): Memperluas masjid dengan menambahkan area sekitar 1.100 meter persegi dan mengganti dinding dengan bahan batu bata.
  • Utsman bin Affan (644-656 M): Memperindah masjid dengan mengganti tiang kayu menjadi batu dan menambahkan ornamen sederhana.
Renovasi di Masa Dinasti Islam
Seiring perkembangan Islam, Masjid Nabawi terus diperluas dan dipercantik:
  • Dinasti Umayyah: Khalifah Al-Walid I (705-715 M) menambahkan mihrab dan menara pertama.
  • Dinasti Abbasiyah: Khalifah Al-Mahdi (775-785 M) melakukan renovasi besar-besaran dan memperbesar area masjid.
  • Dinasti Ottoman: Masjid Nabawi dihiasi dengan kubah hijau yang menjadi ikon khasnya hingga saat ini. Kubah ini dibangun pertama kali pada tahun 1279 M dan diperbaiki beberapa kali.
Masjid Nabawi di Era Modern

Pada abad ke-20, Masjid Nabawi mengalami renovasi besar oleh pemerintah Arab Saudi. Renovasi ini dilakukan untuk menampung jumlah jamaah yang terus bertambah setiap tahunnya:

  • Perluasan Raja Fahd (1985-1994): Masjid diperluas hingga memiliki kapasitas lebih dari satu juta jamaah.
  • Infrastruktur Modern: Ditambahkan fasilitas modern seperti sistem pendingin udara, eskalator, dan payung raksasa otomatis di halaman masjid.
Makam Nabi Muhammad SAW

Salah satu daya tarik utama Masjid Nabawi adalah keberadaan Raudhah, sebuah area kecil yang terletak di antara mimbar dan makam Nabi Muhammad SAW. Area ini dianggap sebagai salah satu tempat paling mustajab untuk berdoa. Makam Nabi berada di bekas kamar Aisyah RA, istri beliau, yang sekarang menjadi bagian dari masjid.

Masjid Nabawi Hari Ini

Kini, Masjid Nabawi menjadi pusat ibadah bagi jutaan umat Islam dari seluruh dunia. Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol persatuan umat Islam. Keindahan arsitektur, fasilitas modern, dan aura sejarahnya menjadikan Masjid Nabawi sebagai salah satu destinasi utama bagi para jamaah haji dan umrah.

Kesimpulan

Masjid Nabawi memiliki perjalanan panjang yang mencerminkan perkembangan Islam dari masa ke masa. Dari awal yang sederhana hingga menjadi bangunan megah seperti sekarang, masjid ini tetap menjadi lambang keberkahan, kesucian, dan pusat peradaban Islam. Mengunjungi Masjid Nabawi adalah impian setiap Muslim, karena di dalamnya tersimpan jejak perjuangan Rasulullah SAW dan keagungan sejarah Islam.

Artikel Lainnya